Sunday, March 18, 2007

NOKIA 6255 : Handphone CDMA tercanggih & termurah


Selama ini belum ada handphone CDMA berfitur canggih yang dibuat Nokia. Namun makin populernya handphone CDMA membuat Nokia selaku produsen handphone no. 1 di dunia mengeluarkan handphone CDMA dengan fitur canggih dengan harga termurah di dunia. Nokia 6255 bahkan layak dinobatkan sebagai handphone CDMA Nokia pertama yg menggunakan Bluetooth. Kehebatannya tak hanya berhenti pada bluetooth saja, sebab handphone ini bahkan mampu mempermalukan berbagai handphone CDMA dan GSM lainnya yang harganya lebih mahal.....

UKURAN SPEK:
Panjang: 85 mm
Lebar: 47 mm
Tebal: 25 mm
Berat: 120 gram Video player/recorder (3GPP),
Audio player (MP3, MIDI, AAC, AMR)
FM Radio, Media Equaliser,
Video Streaming, Speakerphone,
MMC slot (bonus MMC 32MB),
Bluetooth, Infrared, USB (DKU-2),
Camera VGA (0.3MP) +flash,
Voice Dial, Voice Command,
Internet browser (WAP 2.0),
Stereo handsfree headphone



Hadirnya Nokia 6255 merupakan sebuah revolusi besar di segmen handphone CDMA.
Handphone ini boleh dibilang cukup sempurna. Feature-feature yg dimilikinya bahkan lebih komplit dibanding faeture yg ada pada handphone CDMA muapun GSM dengan harga lebih mahal.

Namun sebelum saya membahas feature-feature pada Nokia 6255, saya perlu meluruskan dulu 8 anggapan salah tentang Nokia 6255 yang diakibatkan karena pandangan & review keliru yg beredar di luaran:

1. Kapasitas MMC maximum 64MB.
Ini adalah statement yg sama sekali keliru, dan ironisnya justru ditulis di sebuah media cetak yg cukup ternama.
Nanti anda bisa melihat sendiri bahwa saya dapat menggunakan Nokia 6255 dengan berbagai macam MMC 128MB dan 256MB.

2. Sulit dipakai untuk untuk memotret diri sendiri karena tidak dilengkapi self potrait mirror.
Statement ini pasti diungkapkan oleh orang yg tidak tahu bahwa LCD External Nokia 6255 dapat digunakan sebagai viewfinder untuk melakukan self potrait.
Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.

3. Browser Internet (WAP) tidak bisa dimanfaatkan.
Browser WAP dapat digunakan hanya bila menggunakan Telkom Flexi atau Mobile-8 saja. Jadi bukan karena handphone-nya, tapi masalah layanan yg diberikan operatornya.

4. Model flip merepotkan untuk dipakai menerima telpon
Ini adalah anggapan dari orang yg tidak tahu bahwa Nokia 6255 dapat digunakan tanpa harus membuka flip.
Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.

5. Sering restart sendiri.
Ini adalah anggapan salah yg berasal dari orang yg ketiban sial membeli / mencoba Nokia 6255 produksi awal. Barang seperti ini jelas banyak masalah, antara lain sering restart sendiri tanpa sebab dan bluetooth yg tidak bekerja sempurna. Ini tentu karena firmware yg dipakai juga masih belum disempurnakan.
Beberapa Nokia 6255 versi "BM" yg beredar juga ditengarai masih merupakan produksi awal dan sebagian diantaranya memang mengalami cacat dari pabrik. Ciri khasnya antara lain belum ada pilihan Bahasa Indonesia dan frame layar berwarna abu-abu (tidak mengkilat seperti kaca).
Semua Nokia 6255 yg diedarkan secara resmi oleh Nokia Indonesia dan dipaket dengan PaketPromo TelkomFlexi sudah menggunakan firmware yg stabil dan menggunakan pilihan bahasa interface Indonesia & Inggris.
Saya pribadi telah beberapa kali membeli Nokia 6255 bergaransi resmi Nokia, dan kesemuanya tidak ada yg mengalami masalah kestabilan, hanya saja pernah sekali saya mendapatkan Nokia 6255 yg ada cacat dead-pixel pada LCD-nya, namun karena saya membelinya di SentraPonsel (distributor resmi Nokia) akhirnya handphone yg cacat tsb ditukar total dengan unit yg baru.

6. Tidak bisa pairing dengan PDA
Beberapa PDA Phone terbukti bisa pairing tanpa masalah. Kunci utamanya terletak pada kompatibilitas driver bluetooth yg digunakan pada sebuah PDA.
Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.

7. Terlalu mahal
Terlalu mahal adalah ungkapan yg dilontarkan oleh orang yg tak tahu bahwa Nokia 6255 adalah handphone dengan feature paling komplit di dunia.
Harganya bahkan masih lebih murah dibanding beberapa handphone GSM & CDMA yg lebih miskin feature.
Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.

8. Handphone CDMA kurang populer
Ini pernyataan yg tidak sepenuhnya benar.
Fakta membuktikan bahwa di Surabaya (kota dimana CDMA2000 pertama kali diperkenalkan di Indonesia) sudah sangat jarang orang yg melakukan percakapan bisnis menggunakan handphone GSM.
Anda mungkin akan kaget bila saya menunjukkan fakta nyata bahwa hanya 1% saja yg menggunakan handphone GSM untuk mendukung aktivitas percakapan bisnis.
Dengan tarif pulsa CDMA yg murah meriah (Flexi/StarOne/Esia), 99% pelaku bisnis pasti menggunakan handphone CDMA sebagai sarana penunjang aktivitasnya.
Jadi kalau di kota anda CDMA memang belum populer, berarti kota anda masih terbelakang dalam hal teknologi CDMA dan masyarakat di kota anda juga tidak tahu cara melakukan efisiensi dalam hal biaya telpon. selanjutnya...